Selasa, 24 Januari 2012

5 Cara Menjadi Sukses



1. Orang sukses selalu ingin belajar

Seorang bayi lahir di dunia dengan keinginan untuk belajar dan untuk memahami apa yang ada disekitarnya. Selalu ingin tahu dengan segera bereaksi terhadap hal-hal yang terjadi disekitarnya. Perhatikan bagaimana seorang bayi berusaha memegang apa saja, dan berusaha mempertahankan ketika seseorang berusaha mengambil benda tersebut. Dengan cara seperti itulah seorang bayi bisa survive. Salah satu kunci keberhasilan seseorang adalah kemauan untuk belajar dan diajar. Untuk dapat mencapai puncak sukses milikilah kemauan untuk belajar dari diri sendiri atau kemauan untuk diajar oleh orang lain.Bila anda tidak melakukannya, anda akan mengalami kegagalan sejak langkah pertama.





2. Orang sukses selalu ingin selalu ingin melakukan sesuatu

Perhatikan bagaimana seorang balita mengerahkan seluruh perhatian dan tenaganya untuk meraih atau melakukan sesuatu. Orang sukses juga berperilaku demikian. Mereka mempelajari sesuatu yang baru dan berusaha mengaplikasikannya dalam langkah-langkah konkrit untuk meningkatkan kinerja. Dampaknya adalah mereka berhasil mengangkat bisnis pada tingkat yang lebih tinggi. Mereka paham bahwa mereka harus mengambil action terhadap apa yang sudah dipelajari sekalipun mungkin belum sempurna.






3. Orang sukses tidak takut gagal

Balita yang berusaha menggapai sesuatu lebih tinggi sesaat setelah jatuh dia akan memulai lagi dari langkah awal. Seorang yang sukses juga tidak takut jatuh atau gagal. Mereka menyadari bahwa kegagalan adalah guru yang baik. Mereka belajar dari kesalahan dan berusaha menyusun metode untuk menerapkannya sampai berhasil. Orang sukses mampu mengatasi diri sendiri ketika jatuh dan kemudian bangkit kembali dan mencoba lagi.



4. Orang sukses selalu mampu menyesuaikan diri

Seseorang berhasil dalam dunianya bukan karena kondisi yang dihadapi tepat dengan kebutuhan tetapi karena dia mampu beradaptasi dengan lingkungan. Seorang anak relative lebih mudah menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapi. Sayangnya semakin dewasa semakin dibatasi oleh pikiran dan pertimbangan-pertimbangan yang menyebabkan seseorang sulit beradaptasi dan menemukan cara lebih baik untuk mengatasi masalah.Dalam dunia yang selalu terjadi perubahan-perubahan, resistensi terhadap perubahan akan membuat seseorang atau perusahaan ketinggalan jaman. Tidak mampu menerima bahwa dalam situasi perubahan terdapat peluang untuk menemukan cara yang lebih baik melakukan sesuatu. Orang sukses adalah orang yang mampu menyesuaikan diri terhadap tren perubahan yang terjadi.



5. Orang sukses punya keinginan untuk melakukan inovasi

Anak kecil punya rasa keingin tahuan yang besar . Terdapat ruang tak terbatas bagi pikirannya untuk menangkap hal-hal baru dan melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan. Orang sukses menerapkan prinsip ini.Mereka tidak hanya belajar dari apa yang pernah dilakukan tetapi meraka menemukan cara yang lebih efisien, lebih murah dan lebih berhasil.Semua orang punya modal Adakah kunci keberhasilan yang asing bagi anda ? Tidak ada , karena semua orang normal termasuk anda memilikinya. Hanya perlu konsistensi untuk mengekspresikan sikap-sikap positive tersebut. Untuk sukses bukan berarti anda harus berubah menjadi anak kecil lagi, tetapi bersikap seperti anak kecil dalam memandang hal-hal baru, yaitu tanpa rasa takut gagal. Anda pun dapat meraih sukses.

Senin, 02 Januari 2012

Tentang Asuransi Dan Kondisi nya Di Indonesia

Masih banyak orang indonesia yang belum sadar akan pentingnya asuransi. Tercatat hanya -/+ 2% penduduk indonesia yang baru memiliki asuransi. Kondisi ini tidak terlepas dari berbagai faktor yang berdampak langsung dan tidak langsung.

Faktor langsung:
  1. Banyak yang merasa terjebak ikut asuransi karena ketika mengajukan klaim, mereka tidak mendapatkan klaim yang sudah diatur dalam polis.
  2. Banyak oknum agen asuransi yang terbatas menjelaskan produknya hanya untuk mendapatkan keuntungan untuk dirinya agar calon nasabah mengambil produk asuransinya.
  3. Ada beberapa oknum perusahaan asuransi yang membuat “pasal dibalik pasal” untuk dijadikan tameng ketika mereka tidak mengeluarkan klaim yang sudah diatur dalam
    polis.

Faktor tidak langsung:
  1. Masih banyak yang menganggap asuransi sebagai beban pengeluaran bukan sebagai tabungan.
  2. Masih banyak yang menganggap asuransi tidak perlu karena masih bisa menanggung sendiri.
  3. Masih rendahnya penghasilan rata-rata penduduk indonesia.

Faktor langsung yang saya maksud di atas adalah faktor yang berhubungan langsung dengan keberadaan asuransi itu sendiri. BANYAK YANG MERASA TERJEBAK karena mereka ikut asuransi bukan atas dasar kesadaran akan pentingnya asuransi. Mereka mengambil asuransi karena yang menawarkan adalah teman, karena ga tega dengan agennya, dsb. Biasanya mereka yang seperti ini tidak lagi memahai secara detail kontrak asuransi yang mereka tanda tangani. PENJELASAN YANG TERBATAS DARI AGEN ASURANSI merupakan masalah lain dalam asuransi. Ada beberapa oknum agen asuransi yang dipikirannya hanya mencari keuntungan belaka bukan untuk melakukan suatu edukasi kepada masyarakat tentang asuransi. “PASAL DI BALIK PASAL” biasanya terdapat didalam polis asuransi yang diletakkan di bab yang terpisah sehingga sulit disadari oleh nasabah dan baru diketahui ketika mereka tidak dapat mengajukan klaim. Ini yang menjadi faktor mengapa banyak yang merasa terjebak dalam asuransi seperti pada point 1.

Faktor tidak langsung yang saya maksud adalah yang pada umumnya orang bilang dan kondisi umumnya bagaimana. ASURANSI SEBAGAI BEBAN PENGELUARAN adalah anggapan bagi kebanyakan orang indonesia. Masih banyak yang meletakkan asuransi sebagai prioritas terakhir di bawah kebutuhan tersier. ASURANSI TIDAK PERLU biasanya anggapan bagi mereka yang mempunya uang berlebih atau yang merasa bahwa uangnya masih cukup untuk biaya berobat. RENDAHNYA PENGHASILAN adalah faktor lain yang jauh lebih umum yang terjadi di Indonesia. Masih banyak yang penghasilannya hanya cukup untuk biaya makan sehari-hari saja.

Faktor-faktor di atas yang menjadikan kondisi industri asuransi di Indonesia jauh tertinggal oleh negara lain seperti singapura, malaysia apalagi negara maju. Oleh karena itu, saya bermaksud mengajukan beberapa statement yang debatable disini atas kondisi diatas.

Statement 1:

Faktor langsung di atas dapat diatasi jikalau kita sebagai calon nasabah pintar dalam memilih dan membeli polis asuransi. Ibarat membeli payung, kita harus memeriksa terlebih dahulu secara detail agar payung itu sesuai dengan ukuran badan kita dan berfungsi dengan baik. Jangan sampai payung itu tidak dapat kita gunakan ketika kita butuhkan (misal ukurannya terlalu kecil untuk kita atau payung tersebut sudah bolong sana sini) karena kita tidak pintar dan teliti ketika membeli.

Bagaimana caranya?
Banyak-banyaklah bertanya kepada agen asuransi yang menawarkan asuransi kepada anda. Pelajari ilustrasi yang diberikan dan minta bantuan agen asuransi tersebut untuk melakukan bedah polis dari produk asuransi yang dia tawarkan.

Statement 2:

Ada beberapa polis asuransi dari perusahaan asuransi tanpa disadari memiliki “pasal dibalik pasal” yang menjadikan banyak nasabah merasa terjebak telah mengambil asuransi tersebut karena tidak menyadari hal ini.

Bagaimana cara mengetahuinya?
Banyak bertanya ke agen dan minta si agen melakukan bedah polis bersama anda untuk memastikan tidak ada pasal yang menjebak. Setelah itu, anda juga bisa mempelajari sendiri polis ketika anda sudah membeli asuransi. Masih ada masa tunggu selama 14 hari hingga 30 hari (tergantung perusahaan) untuk memutuskan dengan pasti anda mengambil asuransi itu atau tidak.

Statement 3:

Asuransi bukanlah beban pengeluaran yang menjadi prioritas terakhir dalam hidup anda. Asuransi adalah hal yang harus disejajarkan dengan kebutuhan sehari-hari anda seperti makan, minum, dan menabung. Karena asuransi bukanlah beban yang harus dikeluarkan karena ASURANSI ADALAH TABUNGAN KESEHATAN ANDA.

Statement 4:

Asuransi bukanlah perkara perlu atau tidak perlu melainkan perkara penting atau tidak penting. Jadi tanyalah ke diri anda masing-masing apakah asuransi itu penting untuk diri anda? Berikut saya berikan pertanyaan untuk membantu anda berpikir:
  • Apakah apa yang anda hasilkan dan kumpulkan itu milik anda? Bukan milik dokter? (jika anda sakit apa itu masih milik anda?)
  • Apakah anda rela yang anda hasilkan dan kumpulkan dari kerja keras anda keluar dalam sekejap dari kantong anda karena anda kena musibah?
  • Apakah anda tidak mau memberikan sesuatu yang lebih kepada keluarga anda jikalau anda sudah tidak ada untuk mereka?

Berikut beberapa saran yang bisa saya berikan:
  1. Berasuransilah dengan pintar dan bijak. Nama besar perusahaan tidak menjamin produk yang dimilikinya adalah yang terbaik. Karena setiap perusahaan asuransi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi, selalu teliti dalam memilih dan membeli asuransi
  2. Selalu review polis asuransi yang anda punya apakah sudah sesuai dengan kebutuhan dan harapan anda dan keluarga kelak. Ingat biaya pengobatan dari tahun ke tahun selalu naik dan biaya hidup pun akan selalu meningkat.
  3. Lebih baik kelebihan proteksi asuransi dari pada cukup proteksi asuransi karena biaya yang akan terus meningkat tiap tahunnya.
  4. Mari berasuransi sejak dini selagi masih muda dan selagi masih sehat. Karena asuransi hanya untuk orang sehat tetapi manfaatnya untuk orang sakit. Kenapa selagi masih muda? Karena semakin tua semakin tinggi resiko hidup dan semakin mahal asuransi.