Senin, 02 Januari 2012

Tentang Asuransi Dan Kondisi nya Di Indonesia

Masih banyak orang indonesia yang belum sadar akan pentingnya asuransi. Tercatat hanya -/+ 2% penduduk indonesia yang baru memiliki asuransi. Kondisi ini tidak terlepas dari berbagai faktor yang berdampak langsung dan tidak langsung.

Faktor langsung:
  1. Banyak yang merasa terjebak ikut asuransi karena ketika mengajukan klaim, mereka tidak mendapatkan klaim yang sudah diatur dalam polis.
  2. Banyak oknum agen asuransi yang terbatas menjelaskan produknya hanya untuk mendapatkan keuntungan untuk dirinya agar calon nasabah mengambil produk asuransinya.
  3. Ada beberapa oknum perusahaan asuransi yang membuat “pasal dibalik pasal” untuk dijadikan tameng ketika mereka tidak mengeluarkan klaim yang sudah diatur dalam
    polis.

Faktor tidak langsung:
  1. Masih banyak yang menganggap asuransi sebagai beban pengeluaran bukan sebagai tabungan.
  2. Masih banyak yang menganggap asuransi tidak perlu karena masih bisa menanggung sendiri.
  3. Masih rendahnya penghasilan rata-rata penduduk indonesia.

Faktor langsung yang saya maksud di atas adalah faktor yang berhubungan langsung dengan keberadaan asuransi itu sendiri. BANYAK YANG MERASA TERJEBAK karena mereka ikut asuransi bukan atas dasar kesadaran akan pentingnya asuransi. Mereka mengambil asuransi karena yang menawarkan adalah teman, karena ga tega dengan agennya, dsb. Biasanya mereka yang seperti ini tidak lagi memahai secara detail kontrak asuransi yang mereka tanda tangani. PENJELASAN YANG TERBATAS DARI AGEN ASURANSI merupakan masalah lain dalam asuransi. Ada beberapa oknum agen asuransi yang dipikirannya hanya mencari keuntungan belaka bukan untuk melakukan suatu edukasi kepada masyarakat tentang asuransi. “PASAL DI BALIK PASAL” biasanya terdapat didalam polis asuransi yang diletakkan di bab yang terpisah sehingga sulit disadari oleh nasabah dan baru diketahui ketika mereka tidak dapat mengajukan klaim. Ini yang menjadi faktor mengapa banyak yang merasa terjebak dalam asuransi seperti pada point 1.

Faktor tidak langsung yang saya maksud adalah yang pada umumnya orang bilang dan kondisi umumnya bagaimana. ASURANSI SEBAGAI BEBAN PENGELUARAN adalah anggapan bagi kebanyakan orang indonesia. Masih banyak yang meletakkan asuransi sebagai prioritas terakhir di bawah kebutuhan tersier. ASURANSI TIDAK PERLU biasanya anggapan bagi mereka yang mempunya uang berlebih atau yang merasa bahwa uangnya masih cukup untuk biaya berobat. RENDAHNYA PENGHASILAN adalah faktor lain yang jauh lebih umum yang terjadi di Indonesia. Masih banyak yang penghasilannya hanya cukup untuk biaya makan sehari-hari saja.

Faktor-faktor di atas yang menjadikan kondisi industri asuransi di Indonesia jauh tertinggal oleh negara lain seperti singapura, malaysia apalagi negara maju. Oleh karena itu, saya bermaksud mengajukan beberapa statement yang debatable disini atas kondisi diatas.

Statement 1:

Faktor langsung di atas dapat diatasi jikalau kita sebagai calon nasabah pintar dalam memilih dan membeli polis asuransi. Ibarat membeli payung, kita harus memeriksa terlebih dahulu secara detail agar payung itu sesuai dengan ukuran badan kita dan berfungsi dengan baik. Jangan sampai payung itu tidak dapat kita gunakan ketika kita butuhkan (misal ukurannya terlalu kecil untuk kita atau payung tersebut sudah bolong sana sini) karena kita tidak pintar dan teliti ketika membeli.

Bagaimana caranya?
Banyak-banyaklah bertanya kepada agen asuransi yang menawarkan asuransi kepada anda. Pelajari ilustrasi yang diberikan dan minta bantuan agen asuransi tersebut untuk melakukan bedah polis dari produk asuransi yang dia tawarkan.

Statement 2:

Ada beberapa polis asuransi dari perusahaan asuransi tanpa disadari memiliki “pasal dibalik pasal” yang menjadikan banyak nasabah merasa terjebak telah mengambil asuransi tersebut karena tidak menyadari hal ini.

Bagaimana cara mengetahuinya?
Banyak bertanya ke agen dan minta si agen melakukan bedah polis bersama anda untuk memastikan tidak ada pasal yang menjebak. Setelah itu, anda juga bisa mempelajari sendiri polis ketika anda sudah membeli asuransi. Masih ada masa tunggu selama 14 hari hingga 30 hari (tergantung perusahaan) untuk memutuskan dengan pasti anda mengambil asuransi itu atau tidak.

Statement 3:

Asuransi bukanlah beban pengeluaran yang menjadi prioritas terakhir dalam hidup anda. Asuransi adalah hal yang harus disejajarkan dengan kebutuhan sehari-hari anda seperti makan, minum, dan menabung. Karena asuransi bukanlah beban yang harus dikeluarkan karena ASURANSI ADALAH TABUNGAN KESEHATAN ANDA.

Statement 4:

Asuransi bukanlah perkara perlu atau tidak perlu melainkan perkara penting atau tidak penting. Jadi tanyalah ke diri anda masing-masing apakah asuransi itu penting untuk diri anda? Berikut saya berikan pertanyaan untuk membantu anda berpikir:
  • Apakah apa yang anda hasilkan dan kumpulkan itu milik anda? Bukan milik dokter? (jika anda sakit apa itu masih milik anda?)
  • Apakah anda rela yang anda hasilkan dan kumpulkan dari kerja keras anda keluar dalam sekejap dari kantong anda karena anda kena musibah?
  • Apakah anda tidak mau memberikan sesuatu yang lebih kepada keluarga anda jikalau anda sudah tidak ada untuk mereka?

Berikut beberapa saran yang bisa saya berikan:
  1. Berasuransilah dengan pintar dan bijak. Nama besar perusahaan tidak menjamin produk yang dimilikinya adalah yang terbaik. Karena setiap perusahaan asuransi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi, selalu teliti dalam memilih dan membeli asuransi
  2. Selalu review polis asuransi yang anda punya apakah sudah sesuai dengan kebutuhan dan harapan anda dan keluarga kelak. Ingat biaya pengobatan dari tahun ke tahun selalu naik dan biaya hidup pun akan selalu meningkat.
  3. Lebih baik kelebihan proteksi asuransi dari pada cukup proteksi asuransi karena biaya yang akan terus meningkat tiap tahunnya.
  4. Mari berasuransi sejak dini selagi masih muda dan selagi masih sehat. Karena asuransi hanya untuk orang sehat tetapi manfaatnya untuk orang sakit. Kenapa selagi masih muda? Karena semakin tua semakin tinggi resiko hidup dan semakin mahal asuransi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar